Rindu
Oleh: Ratmaya Urip
Hari ini rinduku mampir memecah beku mencolek masa lalu
Menyeruak benak tuk berbagi dengan kehendak yang nyaris padam
Meski gurat yang tersisa hanyalah keluh dan kelu yang masih menghentak
Karena masih sepahit empedu
Hati ini seolah tak mau tahu
Rinduku tiba menggamit mesra
Menyibak onak masa lalu
Merungkas seteru
Yang membuat prasasti itu kembali tiba
Mengusir benci dan geram yang masih tersisa
Melata merambah waktu dalam hari-hariku
Meski sendu tetap membatu
Rinduku tiba selewat Yogyakarta
Yang memagut pekat bayangan cintanya
Yang bersama purnama tersaji mesranya
Meski bermuara di kuala duka
Karena kemarau hati tak hendak beranjak pergi
Yang jatuh terlalu dini
Biarlah hari-hari prasasti itu menyanjung hasrat berhutang mimpi
Karena itu adalah lampau
Bagiku, jalanku adalah esok
Yang mungkin saja lebih seronok
Dan aku tidak mau lagi menengok
Meski rinduku mampir sambil berjongkok
Datang tertatih penuh seonggok
Meski bagiku tinggal sesendok
Tanpamu yang masih penuh elok
Dalam fajar pagi yang penuh ayam berkokok
Sayang, tak ada rokok.
Rinduku mungkin rindumu jua
Namun guratan itu telah menoreh luka mengukir dukana
Sebaiknya memang rinduku enyah tetaplah baka
‘Tuk selamanya
Parangtritis, 30 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar