Rabu, 04 Juli 2018

Puisi Ratmaya Urip: Sekat yang Seharusnya Sekarat

SEKAT YANG SEHARUSNYA SEKARAT
 (Buat Kedua Belah Pihak yang Lagi Bersitegang Adu Kuat)
Oleh: Ratmaya Urip*)
============= =========


Sahabat dan kerabat
Hari ini ada cekat yang berjingkat
Dan juga sambat yang semakin berat
Yang juga membuat bola mata ini mau meloncat
Hanya karena ada beda pendapat yang semakin menguat dan menjerat
Yang selalu mencuat
Telah membikin hati ini langsung penat
Dan isi benak jadi melarat
Karena debat tanpa istirahat telah melahirkan adu kuat dan adu urat
Menolak pikat
Tak sudi ada jabat
Saling memukat hasrat untuk mendapat kerabat yang lebih dahsyat untuk terlibat
Lebih parah lagi saling hujat yang kelewat
Bersitegang adu ego dan syahwat
Memanja libido kiat
Yang berujung pada rasa bersahabat meloncat minggat

Kenapa ya tidak saling bertabik sambil minum cokelat atau kopi hangat?

Mengapa harus ada baku pagut yang mengerucut?

Padahal jika dirunut
Seharusnya tak perlu takut dan cemberut
Tuk berbagi dagu tuk manggut-manggut
Sambil merajut
Hari esok yang penuh kejut
Bukan malah menebar kentut...

Biarlah kelabu menjadi biru
Hening menjadi bening
Keluh bermuara pada luruh
Pagut tak berlarut menuju carut marut
Semua meniti hari menata hati
Menyongsong esok pagi dengan seri mentari
Saling menoreh sari yang menari penuh hakiki

Kota Kenangan, 10 April 2013
--0--

Tidak ada komentar: