Sabtu, 30 Mei 2009

SERIAL KLINIK KONSTRUKSI (3)

SERIAL KLINIK KONSTRUKSI (3)

JALANKU SAYANG, JALANKU MALANG

Oleh : Ratmaya Urip *)

Kondisi fisik jalan yang sering ataupun malah selalu rusak, di belahan manapun di bumi Nusantara ini selalu menghiasi halaman-halaman media cetak maupun merajai ilustrasi-ilustrasi visual di media elektronik. Padahal seluruh aktifitas manusia Indonesia, apalagi aktifitas bisnis harus sarat dengan kepentingan akan mulusnya infrastruktur transportasi yang satu ini.

Berita rusaknya jalan di daerah Cakung-Cilincing, Jakarta, maupun di Margomulyo Surabaya, serta jalan lintas timur Sumatra, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, dan jalan-jalan utama di kota-kota besar Indonesia sangat akrab dengan benak dan mata kita. Ya nampaknya kerusakan jalan kita sudah begitu akrab dengan aktifitas kita, yang sampai saat ini belum juga ada jalan keluarnya.

Pemegang kebijakan dan sebagian stakeholder selalu menuduh, pada kurangnya anggaran pemeliharaan, kelebihan beban kendaraan, banjir, kualitas pengerjaan oleh kontraktor yang buruk, dan berbagai tuduhan lainnya, yang menurut saya mungkin ada benarnya, meskipun sebenarnya ada hal yang lebih substansial yang dilupakan oleh para perencana, pelaku, dan pengambil kebijakan di bidang yang satu ini.

Berangkat dari secuil pemahaman di bidang konstruksi teknik sipil, khususnya konstruksi jalan raya, dan terlebih-lebih bidang khusus geokimia teknik sipil, menurut penulis ada yang dilupakan, atau sengaja ditinggalkan oleh para highway engineer kita dalam membangun, memelihara, dan mengelola jalan kita.

Selama ini konstruksi jalan, selalu dibangun, dipelihara, dioperasikan, dan dikelola dengan physical approach (pendekatan fisik) dan mechanical approach (pendekatan mekanik). Dalam hal ini, jalan harus dibangun cukup kuat dan tahan terhadap beban berat berdasar parameter-parameter engineering yang bersifat fisik dan mekanik, seperti CBR, batas-batas plastis, batas-batas Atterberg, stabilitas lereng, compressive strength, flexure strength, sudut gesek dalam,

(Artikel ini masih dalam tahap penyuntingan)

Tidak ada komentar: