Selasa, 03 Maret 2009

PONARI SWEAT VERSUS POCARI SWEAT







PONARI SWEAT VERSUS POCARI SWEAT
Oleh: Ratmaya Urip*)

Sources of pictures :
bocahkureng.wordpress.com/
surabaya.detik.com/

Phenomenon PONARI yang menggegerkan dunia kesehatan, dunia keamanan, dunia pendidikan, dunia sosial, maupun dunia-dunia yang lain, telah membikin risau para tabib, mengusik perasaan para dokter, membuat jealous para produsen obat, membuat iri para dukun, membikin cemas para pendidik dan pemerhati anak, serta membuat penanggung jawab keamanan kalang kabut. Ada yang berpendapat bahwa phenomenon PONARI telah mengamputasi akal sehat, ada yang menghubungkannya dengan MESSIANISME, sementara para pendidik memprihatinkan masa depan PONARI, meskipun telah meretas harapan penduduk miskin yang selalu kesulitan untuk mendapatkan kesehatan yang prima dengan biaya yang terjangkau. Meminjam pemeo atau slogan salah satu satu Restaurant D'COST : PELAYANAN ATAU RASA BINTANG LIMA, HARGA KAKI LIMA!

Seorang teman yang kebetulan produsen obat, mengeluhkan turunnya omzet penjualan secara luar biasa di wilayah Jawa Timur, sementara seorang Professor di Fakultas Kedokteran di satu Perguruan Tinggi secara bergurau "cemburu" pada PONARI karena telah mengalahkan profesinya yang telah dibinanya selama lebih dari tiga puluh tahun.



(Maaf, artikel ini UNDER CONSTRUCTION, so tunggu dulu ya...saya selesaikan dulu tulisannya! Terima Kasih)

Tidak ada komentar: